Program Studi Pendidikan Dokter didirikan untuk memenuhi tuntutan masyarakat atas fasilitas pelayanan kesehatan yang masih belum merata di Indonesia. Menyongsong era yang penuh dinamika ini, diharapkan sumbangan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dalam mencetak dokter-dokter yang profesional berlandaskan ilmu pengetahuan dan keprofesian serta etik kedokteran yang Islami. dengan berbagai fasilitas, sistem layanan akademik dan kemahasiswaan, serta nuansa ke ISlaman, InsyaAllah mahasiswa dapat mengembangkan diri dalam suasana belajar yang kodusif dan menyenangkan.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang mendapatkan ijin pendirian tertanggal 25 September 2001 dengan no:3079/D/T/2001 dan tertanggal 29 Juni 2012 dengan no: 017/BAN-PT/Ak-XV/SI/VI/2012 Program Studi Pendidikan Dokter UMM Peringkat Akreditasi B
Visi :
"Pada tahun 2025 menjadi Program Studi terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi kedokteran yang berkeunggulan berbasis pada bidang kedokteran, kedokteran keluarga, kedokteran industri berlandaskan nilai-nilai islam untuk meningkatkan daya saing bangsa"
FASILITAS PENDUKUNG
Demi menciptakan tenaga kesehatan yang profesional maka perlu sekiranya Institusi Pendidikan memiliki fasilitas pendukung. Beberapa Fasilitas Pendukung yang dimiliki oleh FK UMM Diantaranya:
1. Lab Biomedik
2. Lab Skill / MTLS
3. Lab Farmako
4. Lab Anatomi
5. Lab CBT
6. Lab OSCE
KURIKULUM FAKULTAS KEDOKTERAN
Dengan dimulainya kurikulum berbasis kompetensi dan digunakannya Standar Kompetensi Dokter Indonesia yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia pada tahun 2012, maka FK Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menjadikan lulusannya dokter layanan primer dengan pendekatan
kedokteran keluarga. Adanya sejarah tentang kebesaran ilmuwan/dokter muslim terdahulu, maka timbul semangat juang untuk mengkaji ilmu Allah SWT di bidang ini. Kedokteran keislaman adalah kedokteran yang berdasarkan pada paradigma, konsep, nilai dan posedur yg cocok atau tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan Sunnah serta bersifat universal, flexibel & mendorong pertumbuhan & perkembangan penelitian serta pengobatan terhadap penyakit berdasarkan kerangka di atas.
Kurikulum FK UMM memberikan penguatan bagi mahasiswa untuk melakukan inovasi dan mengaktualisasikan diri seperti dalam pembelajaran, penelitian dibidang NCD, infeksius disease dan kesehatan lingkungan, kedokteran keluarga, kedokteran industri berdasarkan nilai-nilai islam dan pengabdian masyarakat dalam bidang ilmu kedokteran, kedokteran keluarga, kedokteran industri dengan teknologi tepat guna yang dilandasi nilai-nilai islam serta dipresentasikan dalam forum ilmiah nasional dan internasional.
Kompetensi pilihan berupa pengembangan kemampuan diri baik akademik maupun non akademik yang belum terakomodir pada kompetensi utama maupun pendukung. Kompetensi pilihan sebagai bentuk pendidikan kedokteran dan pengembangan profesional yang berkelanjutan juga menunjang pencapaian kompetensi utama yaitu profesionalitas luhur, mawas diri dan pengembangan diri.
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan kajian, bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian hasil belajar yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi.
Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum memuat mata kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi.
Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Kompetensi utama lulusan
- Kompetensi Utama lulusan mengacu pada “Standar Kompetensi Dokter Indonesia” yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia padatahun 2012 yaitu sebagai dokter umum yang kompeten dalam melakukan Profesionalitas yang luhur; Mawas Diri dan Pengembangan Diri; Komunikasi Efektif; Pengelolaan Informasi; Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran; Keterampilan Klinis dan Pengelolaan Masalah Kesehatan.
Pendidikan Dokter adalah pendidikan akademik-profesional, merupakan suatu kesatuan yang utuh, sehinggga dalam pembelajarannya terdapat dua tahap program, yaitu tahap program akademik dan tahap program profesi.
A. Pendidikan tahap program akademik tujuannya mendidik mahasiswa melalui proses belajar mengajar dalam bentuk terintegrasi dari semua bidang dengan pendekatan Problem based learning (PBL) yang dijabarkan dalam bentuk diskusi tutorial, praktikum, kuliah, praktek lapang (pendidikan berbasis komunitas) dan skills lab.
B. Pendidikan tahap program profesi merupakan pendidikan lanjutan yang merupakan satu-kesatuan yang utuh program akademik-keprofesian, tahap program profesi mendidik mahasiswa melalui proses belajar mengajar dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan sebagai bagian dari work based learning yang menggunakan berbagai bentuk dan tingkat tatanan pelayanan kesehatan nyata yang memenuhi persyaratan pendidikan sebagai lahan praktek.
Proses belajar mengajar Tahap Akademik-Profesi dijabarkan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi sesuai dengan Standart Kompetensi Dokter Indonesia yang disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
Kompetensi pendukung lulusan
Kompetensi pendukung lulusan yaitu menjadi dokter yang mempunyai kemampuan menguasai kedokteran industri dan keluarga serta mampu menerapkan ilmu kedokteran yang Islami. Kompetensi ini merupakan jabaran dari Visi, Misi fakultas yang seiring dengan Visi, Misi dan Orientasi Universitas. Kompetensi pendukung ini diharapkan sebagai brand image Fakultas. Kompetensi pendukung lulusan dijabarkan sebagai muatan pelengkap yang diintegrasikan ke dalam kurikulum pada tahap akademik maupun tahap profesi.
Kurikulum FK UMM memberikan penguatan bagi mahasiswa untuk melakukan inovasi dan mengaktualisasikan diri seperti dalam pembelajaran, penelitian dibidang NCD, infeksius disease dan kesehatan lingkungan, kedokteran keluarga, kedokteran
industri berdasarkan nilai-nilai islamdan pengabdian masyarakat dalam bidang ilmu kedokteran, kedokteran keluarga, kedokteran industri dengan teknologi tepat guna yang dilandasi nilai-nilai islamserta dipresentasikan dalam forum ilmiah nasional dan internasional.
Kompetensi pilihan berupa pengembangan kemampuan diri baik akademik maupun non akademik yang belum terakomodir pada kompetensi utama maupun pendukung. Kompetensi pilihan sebagai bentuk pendidikan kedokteran dan pengembangan profesional yang berkelanjutan juga menunjang pencapaian kompetensi utama yaitu profesionalitas luhur, mawas diri dan pengembangan diri.
Kurikulum PS Kedokteran UMM disusun berdasarkan kompetensi yang tercantum dalam SKDI 2012 diintegrasikan dengan kompetensi penunjang. Kurikulum Berbasis Kompetensi mulai diberlakukan di PS Kedokteran UMM sejak angkatan tahun 2007 dengan perubahan tahun 2013 hingga sekarang dengan mengimplementasi metode pembelajaran Problem Based Learning berdasarkan blok. Pembagian blok berdasarkan sistem yang di atur dalam suatu rangkaian fase-fase sebagai bentuk dari spiral curriculum.
Konsep spiral curriculum dalam hal ini mengandung makna berkesinambungan antar blok. Hal inimemiliki implikasi bahwa dari pihak mahasiswa yang akan secara langsung merasakan proses pendidikanyang bertahap dan berkelanjutan. Sebagai contoh, mahasiswa mempelajari empati tahap dasar pada semester 1 dan selanjutnya mempelajari empati tahap lanjut pada semester 7 tentang empati ketika menyampaikan berita buruk. Aspek bertahap dan berkelanjutan sesuai konsep spiral curriculum mengandung makna pengulangan dengan aspek tingkat kesulitan yang berbeda dan meningkat seiring dengan level mahasiswa (dari mudah ke sulit, dari simpel ke kompleks). Semakin tinggi level mahasiswa, maka semakin kompleks pula kompetensi yang diharapkan maupun aktifitas pembelajarannya.
No comments:
Post a Comment